Minggu, 03 Juni 2012

Mengenal Tokoh Cerita Wayang Golek

Wayang golek merupakan salah satu kesenian tradisional yang ada di Tatar Sunda, dalam cerita wayang golek kebanyakan merunut kepada cerita Ramayana dan Mahabarata. Cerita Ramayana sendiri pada dasar mengisahkan tentang kisah Rama & Shinta, adapun Mahabarata menceritakan tentang perselisihan antara dua saudara yakni Pandawa dengan Kurawa yang pada puncaknya terjadi pada perang Baratayudha.
Untuk lebih mengenal para tokoh dalam cerita diatas sekaligus menambah wawasan tentang kesenian wayang golek ini, berikut saya mencoba memberikan paparannya.
SEMAR  BADRANAYA
Semar adalah seorang Dewa atau Batara yang diturunkan ke bumi dan menyamar sebagai manusia biasa. Sebenarnya bernama Sanghyang Ismaya, Semar mempunyai seorang istri bernama Dewi Sutiragen yang merupakan putri dari kerajaan Sekarnumbe dan mempunyai 3 (tiga) orang putra yakni : Cepot, Dawala dan Gareng.
Semar merupakan pengasuh dan jadi salah satu penasehat Pandawa bersama dengan Batara Kresna, tetapi dalam cerita Ramayana, Semar juga selaku penasehat Batara Rama. Semar adalah sosok panutan, sederhana, bijaksana dan tak jarang menjadi tokoh yang menjadikan suasana mencair saat terjadi ketegangan.
PANDAWA
Pandawa merupakan keturunan dari Pandu Dewanata, sering disebut dengan Pandawa Lima
1. YUDISTIRA
Adalah putra sulung (paling tua) di Pandawa, dia merupakan raja Amarta  yang mempunyai sifat bijaksana, pemurah dan hati yang bersih. Dalam hidupnya hampir tak pernah berkata bohong


2. BIMA
Atau sering disebut Bratasena, merupakan putra kedua Pandu Dewanata dari dewi Kunti Nalibrata, mempunyai perawakan yang tinggi besar, bersikap tegas dan memiliki sifat gagah berani, teguh, kuat, tabah, patuh dan jujur, cenderung tempramental. Bima menganggap semua orang sama derajatnya, makanya dia gak pernah berkata kata halus dengan siapa saja termasuk tidak pernah duduk dihadapan mereka. Bima merupakan titisan dari Batara Bayu.

3. ARJUNA
Punya julukan Janaka karena terkenal punya banyak istri, Permadi (tampan) dan sebutan lainnya. Arjuna adalah putra ketiga di Pandawa, dia gemar berkelana, bertapa dan berguru mencari ilmu. Guru nya yang paling terkenal yakni Resi Dorna dari Padepokan Sokalima. Mempunyai paras rupawan sehingga banyak digilai para wanita,  Arjuna memiliki sifat cerdik dan pandai, pendiam, teliti, sopan-santun, berani dan suka melindungi yang lemah.

4. NAKULA
Merupakan anak Pandu Dewanata dari istrinya yang bernama Dewi Madrim, Ia mahir menunggang kuda dan pandai mempergunakan senjata panah dan tombak. Nakula mempunyai watak jujur, setia, taat, belas kasih, tahu membalas guna dan dapat menyimpan rahasia.

5. SADEWA
Dia merupakan putra paling bungsu di Pandawa, meskipun Sadewa merupakan yang paling muda, namun ia dianggap sebagai yang terbijak di antara mereka. Sadewa merupakan ahli perbintangan yang ulung dan mampu mengetahui kejadian yang akan datang.

PR Bahasa Sunda

Saya pernah mendapatkan PR dari guru Bahasa Sunda saat kelas 5 SD kebetulan tema pelajaran saat itu adalah 'Pancakaki' dalam Bahasa Indonesianya silsilah keluarga. Untuk memudahkan saya sengaja waktu itu membuat tabel pancakaki dari tokoh wayang, dan ketika disuruh menerangkan didepan kelas teman-teman termasuk guru terlihat cukup menikmati dan tertarik.
Dari tabel tersebut saya ingat betul menjelasakan dalam bahasa sunda :
Arjuna teh adina Bima, Bima boga lanceuk ngarana Yudisthira. Gatotkaca anakna Bima, mun Abimanyu boga Bapa ngarana Arjuna. Gatotkaca jeung Abimanyu teh alona Nakula jeung sadewa. Ari Gatotkaca teh pernahna lanceuk misan Abimanyu, sabalikna Abimanyu teh adimisan Gatotkaca. Mun Gatotkaca nyebut ka Arjuna teh paman / emang, ari Abimanyu ka Bima mah nyebutna teh uwa.
Ari abimanyu teh suanna Bima jeung Yudisthira. Parikesit ka Arjuna nyebutna aki, sabalikna Arjuna ka Parikesit pernahna incu. Parikesit ka Pandu nyebutna buyut / uyut, ka Abiyasa mah janggawareng. Mun ka Palasara udeg-udeg nyebutna teh, ari ka Sakri nyebutna kakaitsiwur. Mun ka Sakutrem mah biasa nyebutna karuhun.
Sekarang pelajaran seperti itu kayaknya saudah tidak diberikan lagi di SD maupun SMP, apalagi minat orang untuk mempelajari Bahasa Sunda kelihatannya semakin menurun.

Budaya Wayang "World Masterpiece"

Emper


Bahwa atas karunia/rahmat Tuhan Yang maha Esa, Seni Wayang merupakan warisan budaya para leluhur yang tercipta dari ungkapan cipta, rasa, karsa dan karya yang menghasilkan suatu karya seni yang sangat indah, dan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat sebagai tuntunan sekaligus sebagai hiburan tontonan yang menarik.
Bahwa Wayang Indonesia merupakan salah satu ungkapan tentang peradaban manusia dan merupakan seni sapta muka yang memadukan tujuh aspek kesenian sekaligus, yakni mencakup seni ceritera/bertutur/dongeng, seni tatah dan sungging/lukis, seni sastra, seni drama/pagelaran/panggung, seni swara/tembang, seni karawitan/gamelan, dan seni tari. Seni wayang merupakan bagian dari budaya Indonesia pada hakekatnya sarat dengan makna-makna simbolis, filosofis, religius dan paedagogis sehingga sangat berpotensi sebagai sarana membentuk watak & jiwa bangsa berdasarkan Pancasila, karena pagelaran wayang mengajarkan kepribadian dan budaya bangsa, membentuk akhlak mulia, memperkuat kepribadian, ketahanan jiwa dalam kehidupan bermasyarakat sepanjang zaman. Oleh karena itu Budaya Wayang Indonesia perlu terus ditumbuhkan dan dikembangkan sehingga mendapatkan kecintaan dari semua lapisan masyarakat hingga mampu lestari dan berkembang di masa mendatang.
Dalam upaya memelihara kelestariannya, menumbuhkan dan mengembangkan seni Wayang perlu digalang kebersamaan secara di dalam satu wadah Paguyuban Pecinta Wayang.

kesenian suku sunda

KESENIAN
KIRAB HELARAN
Kirap helaran atau yang disebut sisingaan adalah suatu jenis kesenian tradisional atau seni pertunjukan rakyat yang dilakukan dengan arak-arakan dalam bentuk helaran. Pertunjukannya biasa ditampilkan pada acara khitanan atau acara-acara khusus seperti ; menyambut tamu, hiburan peresmian, kegiatan HUT Kemerdekaan RI dan kegiatan hari-hari besar lainnya. Seperti yang diikuti ratusan orang dari perwakilan seluruh kelurahan di Cimahi, yang berupa arak-arakan yang pernah digelar pada saat Hari Jadi ke-6 Kota Cimahi. Kirap ini yang bertolak dari Alun-alun Kota Cimahi menuju kawasan perkantoran Pemkot Cimahi, Jln. Rd. Demang Hardjakusumah itu, diikuti oleh kelompok-kelompok masyarakat yang menyajikan seni budaya Sunda, seperti sisingaan, gotong gagak, kendang rampak, calung, engrang, reog, barongsai, dan klub motor.
KARYA SASTRADi bawah ini disajikan daftar karya sastra dalam bahasa Jawa yang berasal dari daerah kebudayaan Sunda. Daftar ini tidak lengkap, apabila para pembaca mengenal karya sastra lainnya dalam bahasa Jawa namun berasal dari daerah Sunda,
  1. Babad Cerbon
  2. Cariosan Prabu Siliwangi
  3. Carita Ratu Galuh
  4. Carita Purwaka Caruban Nagari
  5. Carita Waruga Guru
  6. Kitab Waruga Jagat
  7. Layang Syekh Gawaran
  8. Pustaka Raja Purwa
  9. Sajarah Banten
  10. Suluk Wuyung Aya
  11. Wahosan Tumpawarang
  12. Wawacan Angling Darma
  13. Wawacan Syekh Baginda Mardan
  14. Kitab Pramayoga/jipta Sara
PENCAK SIALAT CIKALONG
Pencak silat Cikalong tumbuh dikenal dan menyebar, penduduk tempatan menyebutnya “Maempo Cikalong”. Khususnya di Jawa Barat dan diseluruh Nusantara pada umumnya, hampir seluruh perguruan pencak silat melengkapi teknik perguruannya dengan aliran ini.
Daerah Cianjur sudah sejak dahulu terkenal sebagai daerah pengembangan kebudayaan Sunda seperti; musik kecapi suling Cianjuran, klompen cianjuran, pakaian moda Cianjuran yang sampai kini dipergunakan dll.
SENI TARI
a. TARI JAIPONGAN
Tanah Sunda (Priangan) dikenal memiliki aneka budaya yang unik dan menarik, Jaipongan adalah salah satu seni budaya yang terkenal dari daerah ini. Jaipongan atau Tari Jaipong sebetulnya merupakan tarian yang sudah moderen karena merupakan modifikasi atau pengembangan dari tari tradisional khas Sunda yaituKetuk Tilu.Tari Jaipong ini dibawakan dengan iringan musik yang khas pula, yaituDegung. Musik ini merupakan kumpulan beragam alat musik seperti Kendang, Go’ong, Saron, Kacapi, dsb. Degung bisa diibaratkan ‘Orkestra’ dalam musik Eropa/Amerika. Ciri khas dari Tari Jaipong ini adalah musiknya yang menghentak, dimana alat musik kendang terdengar paling menonjol selama mengiringi tarian. Tarian ini biasanya dibawakan oleh seorang, berpasangan atau berkelompok. Sebagai tarian yang menarik, Jaipong sering dipentaskan pada acara-acara hiburan, selamatan atau pesta pernikahan.
b. TARI MERAK
c. TARI TOPENG
SENI MUSIK DAN SUARA
Selain seni tari, tanah Sunda juga terkenal dengan seni suaranya. Dalam memainkan Degung biasanya ada seorang penyanyi yang membawakan lagu-lagu Sunda dengan nada dan alunan yang khas. Penyanyi ini biasanya seorang wanita yang dinamakan Sinden. Tidak sembarangan orang dapat menyanyikan lagu yang dibawakan Sindenkarena nada dan ritme-nya cukup sulit untuk ditiru dan dipelajari.Dibawah ini salah salah satu musik/lagu daerah Sunda :
  1. Bubuy Bulan
  2. Es Lilin
  3. Manuk Dadali
  4. Tokecang
  5. Warung Pojok
WAYANG GOLEK
Jepang boleh terkenal dengan ‘Boneka Jepangnya’, maka tanah Sunda terkenal dengan kesenian Wayang Golek-nya. Wayang Golek adalah pementasan sandiwara boneka yang terbuat dari kayu dan dimainkan oleh seorang sutradara merangkap pengisi suara yang disebut Dalang. Seorang Dalang memiliki keahlian dalam menirukan berbagai suara manusia. Seperti halnya Jaipong, pementasan Wayang Golek diiringi musik Degung lengkap dengan Sindennya. Wayang Golek biasanya dipentaskan pada acara hiburan, pesta pernikahan atau acara lainnya. Waktu pementasannya pun unik, yaitu pada malam hari (biasanya semalam suntuk) dimulai sekitar pukul 20.00 – 21.00 hingga pukul 04.00 pagi. Cerita yang dibawakan berkisar pada pergulatan antara kebaikan dan kejahatan (tokoh baik melawan tokoh jahat). Ceritanya banyak diilhami oleh budaya Hindu dari India, seperti Ramayana atau Perang Baratayudha. Tokoh-tokoh dalam cerita mengambil nama-nama dari tanah India.Dalam Wayang Golek, ada ‘tokoh’ yang sangat dinantikan pementasannya yaitu kelompok yang dinamakan Purnakawan, seperti Dawala dan Cepot. Tokoh-tokoh ini digemari karena mereka merupakan tokoh yang selalu memerankan peran lucu (seperti pelawak) dan sering memancing gelak tawa penonton. Seorang Dalang yang pintar akan memainkan tokoh tersebut dengan variasi yang sangat menarik.
ALAT MUSIK
1.      Calung adalah alat musik Sunda yang merupakan prototipe dari angklung. Berbeda dengan angklung yang dimainkan dengan cara digoyangkan, cara menabuh calung adalah dengan mepukul batang (wilahan, bilah) dari ruas-ruas (tabung bambu) yang tersusun menurut titi laras (tangga nada) pentatonik (da-mi-na-ti-la). Jenis bambu untuk pembuatan calung kebanyakan dari awi wulung (bambu hitam), namun ada pula yang dibuat dari awi temen (bambu yang berwarna putih).
2.      Angklung adalah sebuah alat atau waditra kesenian yang terbuat dari bambu khusus yang ditemukan oleh Bapak Daeng Sutigna sekitar tahun 1938. Ketika awal penggunaannya angklung masih sebatas kepentingan kesenian local atau tradisional
3.      KETUK TILU Ketuk Tilu adalah suatu tarian pergaulan dan sekaligus hiburan yang biasanya diselenggarakan pada acara pesta perkawinan, acara hiburan penutup kegiatan atau diselenggrakan secara khusus di suatu tempat yang cukup luas. Pemunculan tari ini di masyarakat tidak ada kaitannya dengan adat tertentu atau upacara sakral tertentu tapi murni sebagai pertunjukan hiburan dan pergaulan. Oleh karena itu tari ketuk tilu ini banyak disukai masyarakat terutama di pedesaan yang jarang kegiatan hiburan.
4.      SENI BANGRENG Seni Bangreng adalah pengembangan dari seni “Terbang” dan “Ronggeng”. Seni terbang itu sendiri merupakan kesenian yang menggunakan “Terbang”, yaitu semacam rebana tetapi besarnya tiga kali dari alat rebana. Dimainkan oleh lima pemain dan dua orang penabu gendang besar dan kecil.
5.      RENGKONG Rengkong adalah salah satu kesenian tradisional yang diwariskan oleh leluhur masyarakat Sunda. Muncul sekitar tahun 1964 di daerah Kabupaten Cianjur dan orang yang pertama kali memunculkan dan mempopulerkannya adalah H. Sopjan. Bentuk kesenian ini sudah diambil dari tata cara masyarakat sunda dahulu ketika menanam padi sampai dengan menuainya
6.      KUDA RENGGONG Kuda Renggong atau Kuda Depok ialah salah satu jenis kesenian helaran yang terdapat di Kabupaten Sumedang, Majalengka dan Karawang. Cara penyajiannya yaitu, seekor kuda atau lebih di hias warna-warni, budak sunat dinaikkan ke atas punggung kuda tersebut, Budak sunat tersebut dihias seperti seorang Raja atau Satria, bisa pula meniru pakaian para Dalem Baheula, memakai Bendo, takwa dan pakai kain serta selop.
7.      KECAPI SULING Kacapi Suling adalah salah satu jenis kesenian Sunda yang memadukan suara alunan Suling dengan Kacapi (kecapi), iramanya sangat merdu yang biasanya diiringi oleh mamaos (tembang) Sunda yang memerlukan cengkok/ alunan tingkat tinggi khas Sunda. Kacapi Suling berkembang pesat di daerah Cianjur dan kemudian menyebar kepenjuru Parahiangan Jawa Barat dan seluruh dunia.